Cara Viar Selamat dari Terpuruknya Pasar "Underbone"

Ghulam Muhammad Nayazri - Kamis, 18 Juni 2015 | 13:35 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )

Jakarta, Otomania - Tren sepeda motor underbone alias bebek memang terus menyusut. Alasan ini mendorong Viar Motor Indonesia (VMI) melakukan terobosan baru demi menyelamatkan perusahaan dari ancaman kerugian.

Produsen sepeda motor lokal ini meluncurkan produk terbarunya, Mini Trail-Cross X bermesin 100 cc. Menariknya, mesin ini ternyata dicomot dari bebek Viar sebelumnya yang sudah stop produksi dan menyisakan tumpukan stok komponen di gudang.

Akhmad Zafitra Dalie, Deputy Director Marketing VMI  kepada Otomania di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015) mengatakan, alasan utama Viar melakukan ini, adalah karena mau lebih fokus pada segmen trail. Di sisi lain, langkah itu merupakan strategi baru mengalihkan pasar sepeda motor bebek dan menciptakan segmen pasar baru, mini trail.

Dalie melanjutkan, stok komponen berupa mesin masih menumpuk karena kontrak pasokan dengan perusahaan mitra masih berlanjut. Di sisi lain, Viar sudah memutuskan menghentikan produksi sepeda motor bebek sejak tahun lalu. Artinya, kalau tidak dimanfaatkan mesin-mesin ini, maka perusahaan terancam rugi besar.

"Stok kita masih ada sekitar 1.000 unit mesin lagi, dan beberapa yang sudah terakit menjadi sepeda motor bebek. Kita sudah discontinue produksi bebek sejak setahun terakhir. Untuk yang sudah berbentuk sepeda motor bebek, tetap kita jual dan yang masih berbentuk mesin kita alihkan, dengan bungkusan rangka mini trail, yang kita tujukan untuk kelas pemula anak-anak, dari usia 6 - 12 tahun," ujar Dalie menjelaskan.

Harga yang ditawarkan untuk Mini Trail-Cross X 100 cc adalah Rp 9 juta off the road. Banderol ini sama hanya terpaut Rp 300.000 dari harga motor bebek Viar pada varian tertinggi, Star CX Rp 9,3 juta.