Jakarta, Otomania - Kehadiran sepeda motor berteknologi injeksi nampaknya sangat menguntungkan masyarakat. Selain Kendala mesin mogok menjadi kecil, bahan bakar yang yang dikonsumsi juga semakin lebih irit. Meski teknologi ini disebut-sebut free maintenance, tetap saja perawatan berkala perlu dilakukan.
"Sebagus dan bermanfaat seperti apapun, namanya sepeda motor tetap saja mesin, jika tidak dirawat maka akan ambruk juga dan biaya yang dikeluarkan jadi mahal," ujar Yanu Suprapto, Kepala Mekanik bengkel Sumber Jaya Motor AHASS Pulogebang kepada Otomania, Selasa (16/6/2015).
Yanu menambahkan, perawatan untuk sepeda motor injeksi, selain servis rutin dan ganti oli, ada hal lain yang patut diperhatikan. Satu hal yang perlu kerap diabaikan pemilik sepeda motor injeksi saat ini adalah kondisi tangki bensin. Komponen ini ternyata punya peran yang krusial dalam menopang kinerja mesin.
"Di dalam tangki, bensin mengendap dan menguap, lalu uapnya menjadi air karena tidak bisa keluar, tertahan di dalam tangki. Meski intensitas air yang dihasilkan sedikit, namun seiring waktu akan bertambah menjadi lebih banyak, maka dari itu lakukan pengurasan sekurangnya enam bulan sekali," ujar Yanu.
Biaya pengurasan tanki di bengkel AHASS umumnya hanya puluhan ribu rupiah sesuai ketentuan. Perawatan ini akan membuat tangki kembali bersih dari endapan-endapan air dan kotoran lain. Air yang mengendap tersebut yang nantinya akan membuat tanki kropos. Lebih parah lagi, bahkan bisa menyebabkan fuel pump macet, berkarat dan membuat motor menjadi ngadat.
"Maka dari itu perawatan penting dilakukan, hanya cukup dengan Rp 30.000 setiap lima bulan sekali untuk menguras tanki bensin, daripada harus mengeluarkan biaya Rp 300.000 untuk skutik dan bebek, Rp 450.000 bagi motor sport, untuk mengganti fuel pump yang rusak akibat tanki bensin yang kotor," ujar Yanu.