Ini Mobkas yang Sulit Dijual Kembali

Ghulam Muhammad Nayazri - Jumat, 12 Juni 2015 | 09:03 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )

Jakarta, Otomania — Bagi pebisnis mobil bekas, stok barang yang disediakan untuk dijual tidak hanya diperhitungkan dari sisi kualitas dan harga jual. Banyak faktor lain yang diperhitungkan dalam memilih produk untuk dijual kembali, seperti popularitas (populasi), kelas kendaraan, termasuk warna suatu mobil.

Beberapa pertimbangan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko agar model mobil yang dibeli dari pengguna mudah terjual dan tidak mengendap jadi stok. Nurfitri Yanuarsyah, Manajer Regional Bagian Barat Mobil88, mengatakan, memang ada beberapa kendaraan yang dihindari para pebisnis mobkas untuk dijadikan stok.

Jenis mobil seperti ini sebenarnya masih bisa dijual. Dengan catatan, mobil tersebut harus memiliki perlakuan khusus, baik dipastikan punya kondisi yang masih mulus, maupun potensial bagi penghobi.

"Sebenarnya kami tidak menghindari, tetapi lebih ke arah harus berhati-hati menyetoknya, salah satunya adalah segmen mobil premium. Dia memiliki kelas konsumen berbeda dan cara pelayanannya juga berbeda, maka dari itu untuk saat ini kami tidak banyak menyetoknya. Namun, ke depannya, Mobil88 akan serius masuk di segmen ini dan akan membuka diler khusus," ujar Yanuarsyah atau biasa disapa Arsyah kepada Otomania, Minggu (7/6/2015).

Leasing

Asryah menambahkan, faktor lain yang membuat penjual mobil bekas berpikir dua kali untuk membeli mobkas ini adalah sokongan dari perusahaan pembiayaan (leasing). Pasalnya, banyak juga konsumen mobkas yang saat ini memanfaatkan kredit.

Saat dikonfirmasi ke salah satu leasing yang berkerja sama dengan Mobil88, terbukti bahwa memang tidak semua produk akan dibiayai. Pertimbangan utamanya terkait klausul penjualan kembali kendaraan jika kredit macet terjadi. Model yang sulit dijual justru akan merugikan bagi perusahaan pembiayaan dalam menjual kembali mobil hasil penarikan kredit macet tersebut.

"Kebanyakan merek yang di luar (produksi perusahaan) Jepang agak riskan untuk kami tampung, atau beberapa jenis lainnya. Ini karena ditakutkan, ketika sang pembeli tidak sanggup membayar angsuran dan mobil ditarik, kami (pihak leasing) sulit untuk menjualnya kembali karena memang tidak terlalu difavoritkan masyarakat. Jika itu terjadi, maka kami rugi besar," ujar Toro Susfianto, Team UsedCar Astra Credit Company Fatmawati kepada Otomania, Minggu.