Hyundai Mencoba Terus Bertahan

Ghulam Muhammad Nayazri - Kamis, 11 Juni 2015 | 11:57 WIB

(Ghulam Muhammad Nayazri - )


Cibubur, Otomania - Di saat kondisi pasar otomotif lagi lesu, lantas tak membuat PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) berhenti melakukan penetrasi pasar. Merek asal Korea Selatan ini sudah melepas lima model baru dan facelift sepanjang semester pertama tahun ini.

Mukiat Sutikno, Presiden Direktur HMI berkilah, apa yang dilakukan HMI ini demi menggairahkan pasar otomotif Tanah Air, karena optimis kondisi pasar ini akan membaik di semester dua.

"Lesunya kondisi bisnis otomotif ini hanya diibaratkan gigitan nyamuk saja, tapi memang tidak tahu kapan akan sembuh. Kondisi dolar yang masih tidak jelas posisinya juga sangat riskan. Namun, menurut prediksi kami di semester dua tahun 2015 ini, kondisi dolar akan stabil, meski stabil di angkat tinggi tapi paling tidak ada angka yang pasti," ujar Mukiat kepada Otomania, Rabu (10/6/2015).

Denny Siregar, Deputy Director Sales Operation mengatakan, dengan beberapa model baru ini, jumlah penjualan akan semakin meningkat dari sebelumnya. Untuk Hyundai Santa Fe Sport sendiri, penjualan ditargetkan sekitar 40 unit sampai 50 unit per bulan. Sedangkan untuk Hyundai i10 X target  berkisar 30 unit sampai 40 unit sebulan.

"Pasar SUV masih cukup stabil meski memang terseok-seok jalannya. Namun prediksi kami di semester dua akan sedikit membaik dan target bisa tercapai. Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan bagi dunia otomotif, penetrasinya masih sekitar 7,9 persen. Maka dari itu masih sangat menjanjikan potensinya," ujar Denny.

Persaingan Tidak Sehat

Mukiat mengatakan, pihaknya menyayangkan atas tindakan beberapa merek yang membuat persaingan pasar otomotif menjadi tidak sehat.  Beberapa kendaraan diberi potongan harga besar bahkan ditambah dengan diskon.

"Persaingan harga sedang tidak sehat untuk sekarang ini, karena banting bantingan harga dan diskon, apalagi stok kendaraan 2013 dan 2014 yang masih masih banyak. Sehingga membuat kami kami ini yang memiliki stok sehat menjadi tertekan posisinya," ujar Mukiat.