Latar belakang itu yang menjadi dasar bagi sang penyelenggara untuk mengambil tema "We Are Mods By History" dalam gelaran acara Jakarta Mods Mayday 2015 yang diselenggarakan di Pantai Carnaval Ancol, Sabtu (23/5/2015).
Jakarta Mods selalu diselenggarakan setiap Mei berkaitan dengan hari buruh atau bisa dikatakan sebagai bulannya buruh sedunia, dan tak hanya di Indonesia, tetapi juga negara-negara lain. Mods sendiri dibangun dari kalangan kelas menengah yang ingin tampil menjadi pusat perhatian di tengah masyarakat, dan tidak ingin kalah dengan golongan high class.
"Skuter sendiri adalah salah satu alat untuk bisa tampil beda. Selain itu, kita ingin menunjukkan kalau kita bisa menarik perhatian tanpa harus mengendarai mobil-mobil atau sepeda motor mewah, tetapi dengan skuter lucu, unik dan cantik, yang dilengkapi dengan outfit pengendaranya yang selalu klimis, dari ujung rambut sampai ujung kaki, sehingga terlihat elegan dan pintar. Begitulah mods," ujar Pramono Prakoso, Ketua Lambreta Club Indonesia, Sabtu (23/5/2015).
Ade Habibie, seorang aktor dan juga pencinta skuter, menambahkan, pengguna skuter Vespa ataupun Lambretta terkenal memiliki persaudaraan yang kuat. Di mana pun, kapan pun, dan dalam kondisi apa pun, persaudaraan sudah seperti sebuah hukum tak tertulis yang sudah melekat bagi sesama pengguna "ninja kembung" ini.
"Semangat persaudaraan selalu dijaga teman-teman mods. Saat melihat sesama pengguna skuter yang sama mogok di jalan ataupun masalah lain, mereka tidak akan segan untuk menolong. Kami semua sadar akan kesulitan sebagai sesama pengendara di jalan. Image inilah yang hingga saat ini terus melekat bagi pengguna skuter ini," ujar Habibie.
Unsur lain yang tetap membuat kaum mods hidup hingga sekarang, selain karena skuter Vespa dan Lambretta yang masih banyak dicintai, juga karena fashion dan musik. "Subkultur mods dapat bertahan hingga saat ini karena elemen-elemen tersebut selalu berjalan beriringan sehingga akan sulit untuk punah," ujar Ukien BSTRD, Show Director Jakarta Mods Mayday 2015, kepada Otomania.