Menepis Ancaman Sulfur pada Mesin Diesel

Stanly Ravel - Rabu, 20 Mei 2015 | 08:01 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Indonesia kerap membuat mobil-mobil bermesin diesel dihindari konsumen. Kandungan sulfur yang tinggi kerap membuat mesin bermasalah, berujung pada menurunnya kemampuan kendaraan. Lantas apa yang harus dilakukan?

Bahaya sulfur untuk mesin diesel sudah dibahas pada artikel sebelumnya, "Pelajari Bahaya Kandungan Sulfur pada Solar", kini giliran membahas cara mengatasinya.

Langkah paling jitu untuk menjaga kondisi mesin diesel dari ancaman sulfur berkaitan erat dengan fungsi saringan solar (filter solar). Komponen ini berfungsi menjaga asupan kualitas BBM yang masuk ke ruang mesin dalam kondisi bersih. Menjaring berbagai unsur, mulai dari kotoran, air, partikel, atau debu ikut masuk ke ruang bakar lewat pompa distributor dan injektor.

"Umumnya pengecekan filter solar dilakukan tiap 5.000 km, dan selambatnya mengganti pada 7.500 km. Dengan begitu pengguna bisa lebih awet menjaga mesinnya," ujar Arifani Perbowo, GM Product Development PT Kia Mobil Indonesia kepada Otomania, belum lama ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Ricky Dianto selaku pengguna mobil diesel. "Kalau mau menjaga performa mesin diesel, hal utama yang penting adalah melakukan pengecekan pada filter solar. Bila terlihat kotor segera ganti karena bisa berimbas pada performa," ujar Ricky saat ditemui Otoamania di markas Firna Protechnik, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (18/5/2015).

Menurutnya, filter yang kotor bisa berdampak cukup besar untuk performa mesin. Pasalnya, dengan menumpuknya kotoran pada komponen penyaring, asupan solar via pompa dan injektor otomatis berkurang. Kondisi ini berimbas pada penurunan performa mesin, bahkan sampai pemborosan BBM karena pengendara akan sering menekan pedal gas lebih dalam guna mendapatkan tenaga.

Sekarang ini, ada beberapa mobil bermesin diesel yang mengaplikasi filter ganda untuk antisipasi. Tetap saja, kualitas solar yang belum merata di Indonesia masih berpotensi membahayakan kemampuan mesin diesel, sehingga pengecekan filter mutlak dilakukan.

Hal lain yang bisa dilakukan konsumen, adalah dengan memilih jenis solar yang sudah terbukti ideal bagi mesin diesel, bisa Pertamina Dex atau Shell Diesel demi langkah preventif. Di sisi lain, bahan bakar ini harganya lebih mahal, bahkan dari bensin dengan kadar oktan paling tinggi 95 yang dijual di Indonesia.