Waspada Akses Parkir di Mal

Stanly Ravel - Selasa, 19 Mei 2015 | 09:22 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Bagi yang suka mampir ke mal bawa mobil pribadi pasti sering menemui akses ruang parkir spiral atau disebut dengan ramp. Umumnya, ramp dibangun menghubungkan antara lantai dan akses parkiran di gedung bertingkat atau turun ke bawah (basement).

Sekilas terlihat sepele, tapi ada trik untuk melewatinya terlebih bagi mobil-mobil yang memiliki berbodi besar seperti sport utility vehicle (SUV) atau multi purpose vehicle (MPV) bertransmisi manual.

Hal ini wajib untuk diperhatikan karena ramp spiral memiliki dimensi ruang yang lebih minim sehingga membuat manuver mobil terbatas. Bahkan, di beberapa gedung ada ramp yang sangat sempit dan terkesan memaksakan lahan parkir. Untuk hal ini dibutuhkan kemampuan lebih, tapi bila sudah merasa tidak pas jangan diteruskan.

Hal yang wajib diperhatikan ketika hendak masuk ke ramp parkir tersebut, adalah memastikan ukuran bodi mobil muat dan punya jarak cukup antara dinding dengan ban. Kalau sudah masuk, tantangan selanjutnya adalah melalui ramp spiral yang menanjak ke atas.

Menggunakan mobil transmisi manual, sangat penting untuk mengambil ancang-ancang. Saat menanjak juga harus konsisten dalam pengendalian serta mempertahankan laju mobil.

"Selain teknik mengemudi, pengemudi juga harus tenang. Jangan panik ketika berhenti mendadak di tengah ramp baik menanjak atau turun," ujar Fonder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu seperti dikutip Auto Bild Indonesia.

Setidaknya saat melewati ramp menanjak pengemudi harus lebih fokus, selain itu tangan juga harus sigap untuk meraih rem tangan bila tiba-tiba mobil terhenti di tengah tanjakan. Semaksimal mungkin kurangi gaya berkendara 'setengah kopling', karena membuat plat kolping cepat panas. Bila kondisi menanjak cukup ramai, usahakan selalu waspada dan menjaga jarak.

Sekarang, giliran menghadapi ramp yang menurun. Secara garis besar memang lebih mudah, tapi yang wajib untuk diperhatikan adalah menjaga kecepatan serta tidak menaruh tuas transmisi pada posisi netral. Ini penting untuk memanfaatkan rem mesin (engine brake) yang bisa membantu momentum turun.

Begitu juga untuk mobil bertransmisi otomatis, meski memang jauh lebih mudah tapi tetap ada triknya seperti menempatkan transmisi di posisi L atau 1 dan bukan di posisi D. Hal ini berguna untuk menanjak dan manahan laju mobil ketika menurun.

Sumber : Auto Bild