Perjuangan Keras Sang Senior, Toyota Fortuner

Stanly Ravel - Rabu, 13 Mei 2015 | 12:57 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Di antara kontestan lain, nama Toyota Fortuner menjadi salah satu yang diseniorkan. Maklum, SUV andalan Toyota ini sudah memiliki jam terbang 9 tahun di Indonesia. Fortuner memiliki kelebihan dan kekurangan, dan masih diminati banyak konsumen.

Menggendong mesin berkapasitas 2.494 cc, yang sudah mengaplikasi Variable Nozzle Turbo (VNT), kemampuan di atas kertas Fortuner malah dianggap biasa saja. Daya yang dihasilkan mencapai 144 tk dan torsi 343 Nm.

Tenaga yang dihasilkanya kalah telak bila dibandingkan Mitsubishi Pajero Sport Dakar High-Power yang mampu menyuplai tenaga sebesar 176 tk dan torsi 350 Nm. Sudah dapat dipastikan saat tes derek dan sprint dari 0-100 kpj, Fortuner arus mengakui kehebatan Pajero Sport.

Fortuner hanya memiliki waktu 12,9 detik saat coba tes akselerasi dan 9,9 detik menderek mobil sejauh 100 meter. Sedangkan Pajero untuk menderek unggul 9,2 detik dan 10,7 detik saat melakukan sprint.

Dari pengetesan yang dilakukan Auto Bild Indonesia, penggerak empat roda yang menjadi fitur baru, disebutkan hanya unggul saat start atau putaran bawah. SUV ini mula kehabisan tenaga saat ritme kecepatan meninggi.

Belum lagi saat menguji kehematan, dengan menempuh rute 157,49 km. Fortuner harus menghabiskan 13,21 liter Pertamina DEX, atau konsumi rata-ratanya mencapai 11,92 kpl. Angka tersebut kalah dengan Isuzu MU-X, tapi unggul tipis dari Pajero Sport.

Penyebab utama penggunaan konsumsi yang berlebihan adalah saat melintasi tanjakan, Fortuner harus ekstra mengeluarkan tenaga untuk melibas tanjakan. Bukan hanya itu, transmisi 4 percepatan otomatis juga kurang sigap dalam merespon kebutuhan. Belum lagi kehadiran pengerak 4 roda yang menambah bobot.