Pendidikan ”Safety Riding” Masuk Kurikulum TK

Donny Apriliananda - Sabtu, 9 Mei 2015 | 18:51 WIB

(Donny Apriliananda - )

Yogyakarta, Otomania – Pentingnya berkendara aman bukan lagi menjadi tanggung jawab polisi, tetapi juga seluruh masyarakat di segala lini. Tidak ada batasan usia untuk mengampanyekan safety riding, bahkan usia taman kanak-kanak (TK) bisa menjadi dasar yang bisa segera dimulai.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, dalam peresmian Safety Riding Center Astra Motor, Jumat (8/5/2015), di Yogyakarta, mengungkap bahwa pihaknya berencana melakukan kajian bersama dengan Dinas Pendidikan untuk memasukkan pelajaran safety riding ke dalam kurikulum terintegerasi.

”Di setiap mata pelajaran bisa disisipkan pengetahuan mengenai keselamaran berkendara. Tak terbatas hanya kepada anak SMA, tetapi juga hingga ke jenjang pendidikan usia dini, seperti tingkat SD hingga TK. Orang tua nantinya akan merasa malu jika saat tidak menggunakan helm, ditegur anaknya” tegas Haryadi.

Dikatakan bahwa pembangunan Astra Motor Safety Riding Center semakin menambah fasilitas yang menguntungkan bagi masyarakat yang ada di kota Yogyakarta. Hal ini diharapkan mampu menekan ketidakpahaman masyarakat akan etika berkendara yang benar dan membahayakan pengendara lain.

”Saya sering melihat banyak pengendara tidak pakai helm. Ada juga yang sambil menggunakan handphone, entah itu sedang memulis teks atau menelepon. Helm bukan digunakan, malah ditenteng, itu sering saya temukan," tukas Haryadi.

Pendidikan keselamatan berkendara usia dini yang teintegrasi dengan kurikulum sekolah diyakini mampu mengurangi ketidakpahaman masyarakat akan keselamatan berlalu-lintas. Minimal, dalam beberapa tahun mendatang.