Ritual Penting Sebelum Turing Pakai Sepeda Motor

Aris F Harvenda - Jumat, 1 Mei 2015 | 09:02 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania — Long Weekend kerap dijadikan bagi sebagian biker untuk melakukan perjalanan ke luar kota bersama komunitas. Ada dua kenikmatan yang kerap diungkapkan biker, yaitu nikmat menunggangi sepeda motor dan nikmat melihat ”dunia luar” saat keluar dari aktivitas rutin. Di luar semua itu, yang paling penting adalah persiapan!

Aco Bule, dedengkot Yamaha Riders Club, menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, khususnya persiapan apa saja yang perlu dibawa. ”Kalau sepeda motor, memang lebih enak pakai jenis touring. Tapi kalaupun naik bebek atau matik, kenapa enggak? Yang penting siap,” ujarnya.

Soal ini, Ride Apartjuga pernah membahas, yang intinya hampir sama dengan arahan Aco. Berikut ringkasannya:

1. Sepeda motor. Siapkan sebaik mungkin agar tak menyusahkan selama perjalanan. Kondisi mesin, ban, lampu, rantai, kaki-kaki, sampai klakson. Servis dahulu, bila perlu sudah ganti oli. Siapkan busi dan ban dalam cadangan. Surat-surat jangan lupa!

2. Perlengkapan. Sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika perlu bawa side box atau ruang penyimpanan tambahan akan lebih baik. Kecuali jika niatnya melakukan survival touring dengan membawa barang seadanya, tetapi ini tidak disarankan. Utamakan perlengkapan keselamatan seperti sepatu, jaket, sarung tangan, atau bahkan mantel hujan.

3. Perkakas. Peralatan darurat untuk jaga-jaga andai sepeda motor ada masalah. Siapkan kunci pass dengan ukuran umum, misalnya untuk membuka as roda dan busi. Tak usah semua dibawa karena hanya akan menambah berat beban sepeda motor.

4. Fisik. Ini penting terlebih menyangkut daya tahan selama menempuh perjalanan ratusan kilometer. Pastikan punya ritme istirahat cukup selama perjalanan.

5. Tujuan dan rute. Pastikan untuk menetapkan tujuan dan titik-titik untuk berhenti. Penting untuk memperhitungkan jarak sekaligus menghitung waktu tempuh karena berimbas pada banyak aspek seperti perbekalan hingga fisik. Himpun informasi sebanyak mungkin tentang rute yang akan dilalui.

6. Komunikasi dan nomor telepon. Jika touring bersama-sama, seharusnya masing-masing punya nomor telepon rekan peserta. Gunakan isyarat khas seperti gerakan tangan dan kaki untuk memberi kode peserta lain di belakang tentang ancaman di depan.

7. Dokumentasi. Goreskan jejak dalam dokumentasi, bisa berbentuk video, foto, atau mungkin jurnal. Selain untuk kenangan, juga sebagai evaluasi untuk touring-touring selanjutnya. Tidak diperkenankan mengambil momen tersebut sambil berkendara.

”Banyak biker menganggap touring bisa dilakukan meski dengan persiapan minim. Jalan, ya jalan aja, dan banyak yang seperti itu. Tapi ini kan sebagai persiapan matang, supaya touring lebih nikmat karena terkonsep,” tukas Aco.

Selamat menikmati perjalanan!