Mobil klasik apa kira-kira yang tepat dijadikan barang investasi di masa depan? Bloomberg melakukan wawancara bersama McKeel Hagerty, Chief Executive Officer Hagerty Insurance, lembaga asuransi yang ahli di bidang mobil klasik dan mengulik calon model apa yang potensial jadi investasi.
"Semakin jauh kita meninggalkan era 1970, semakin banyak kolektor mobil yang memburu mobil-mobil lansiran 70-an," jelas McKeel.
Selain berbagai macam model Ferrari dan Corvette yang dilansir 1970an, ada model lain yang menyimpan potensi besar di masa depan, yakni Aston Martin Lagonda. Mobil ini diproduksi rentang 1976-1990, masih menawarkan tampilan yang apik sampai saat ini.
Total, hanya ada 645 unit Lagonda yang diproduksi rentang tahun produksi dan selama ini kurang diperhitungkan bagi pecinta mobil klasik. Sampai, beberapa tahun lalu, pamor sedan asal Inggris ini kembali naik daun. "Lagonda merupakan jenis mobil yang masuk dalam peringkat teratas," jelas McKeel.
Misalnya, 2010 lalu rata-rata harga Aston Martin Lagonda hanya 27.167 dollar AS (Rp 329,6 juta), kini nilainya sudah mencapai 44.000 dollar AS (Rp 533,9 juta). Lonjakkan harga ini berlaku bagi ketiga edisi Lagonda yang dirpoduksi pertama. Untuk edisi produksi antara 1987-1989 yang hanya diproduksi 95 unit, harganya naik hingga 85 persen dari sebelumnya cuma 61 persen.
Artinya, satu Lagonda edisi 1987 kini banderolnya sudah mencapai 63.900 dollar AS (Rp 775,47 juta), padahal pada 2010 paling mahal hanya 34.558 dollar AS (Rp 419,3 juta).
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan Lagonda kembali naik daun, adalah kenyataan kalau Aston Martin kembali memproduksi edisi barunya di pasar. Merek yang identik dengan tokoh fiksi James Bond ini melahirkan kembali Lagonda dan dipasarkan dengan pesanan khusus, bagi taipan-taipan kaya di Timur Tengah.