Hati-hati, Ternyata Sabuk Keselamatan Bisa Membunuh!

Aris F Harvenda - Selasa, 28 April 2015 | 08:03 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania - Secara fungsi, sabuk keselamatan menjaga pengemudi atau penumpang, dari benturan yang terjadi akibat kecelakaan. Tapi ternyata perangkat keselamatan ini juga bisa menimbulkan celaka. Tata cara penggunaan yang tidak sesuai aturan bisa berakibat fatal dan berujung kematian.

"Banyak yang asal kurang memperhatikan pemakaian sabuk keselamatan secara baik dan benar. Rata-rata mereka menggunakan untuk menghindari teguran atau denda dari polisi. Padahal fungsi lebih dari itu," ujar Bintarto, pengelola sekaligus instruktur Indonesia Defensive Driving Center.

Dikatakan, penggunaan yang benar adalah sabuk bagian atas (shoulder belt), melintang mulai dari pundak, melintasi dada, hingga pinggul. Sementara untuk bagian bawah (lap belt) berada di pinggul, melintang di bawah perut. Karena panjang tubuh setiap orang berbeda, maka ketinggian ujung seat belt yang menempel di pilar harus diatur. Selain itu pengunci juga dipastikan sudah mengikat dengan baik.

Permanen

Hal yang jarang diperhatikan pemilik mobil adalah pengatur ketinggian sabuk keselamatan di pilar. Pada beberapa mobil dengan harga terjangkau, sifatnya permanen atau tidak bisa diatur. Sialnya lagi posisi yang dipatenkan adalah letak tertinggi. Mau tidak mau ketika dipakai oleh pemilik tubuh di bawah 155 cm, sabuk tersebut akan menyilang di leher dan berpotensi membahayakan ketika terjadi insiden. Pengguna berisiko besar tercekik dan bisa kehilangan nyawa ketika terjadi benturan hebat.

Jadi, penting untuk diperhatikan ketersediaan pengatur ketinggian tersebut sebelum Anda membeli mobil. Jika sudah terlanjur membeli, tak perlu cemas, Anda bisa meletakkan bantal di jok agar posisinya lebih pas.