Perilaku yang Bisa Merusak Ban

Aris F Harvenda - Senin, 27 April 2015 | 14:56 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania- Tanpa disadari kita kerap melakukan beberapa hal yang ternyata bisa mengakibatkan ban rusak, atau memperpendek masa pakai. Hal ini menjadi penting karena ban merupakan satu satunya kontak mobil ke permukaan jalan. Jika kondisinya rusak maka kenyamanan akan terusik dan bahaya mengintai. Berikut beberapa perilaku yang bisa mengakibatkan ban cepat rusak menurut Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing PT Gajah Tunggal.

1. Jarang cek tekanan angin
Kebanyakan pengemudi lalai memeriksa tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik yang tertera di dinding dalam pintu depan. Tidak sedikit pula yang tertipu dengan bentuknya yang tidak terlihat kempis. "Kebiasaan ini kerap dilakukan, tanpa disadari kekurangan tekanan bisa berakibat ada bagian yang membelendung atau bahkan pecah karena distribusi panas tidak merata," terang Ari. Sementara jika kelebihan berpotensi keausan tidak rata.

2. Memeriksa dan merawat kondisi
Memperhatikan kondisi juga perlu, seperti menyingkirkan adanya batu yang menyelip di antara kembangan atau bahkan adanya benda tajam yang menempel. Dengan begitu kita bisa mengantisipasi lebih awal dengan melakukan perbaikan.

Lakukan juga perawatan berkala seperti melakukan rotasi setiap 10.000 - 15.000 km. Lakukan juga spooring setiap setahun sekali. Apalagi usai melakukan perbaikan kaki-kaki seperti suspensi, tie-rod dan ball joint.

3. Bijak memilih jalan
"Beberapa pengemudi cenderung enggan memilih jalan. Tidak sedikit pula yang main hajar lubang meski terlihat tidak terlalu lebar," papar penggemar balap dan off-road ini. Seringnya berbenturan dengan kondisi jalan rusak dan berlubang apalagi tekanan angin kurang bisa berakibat membelendung. Hindari juga melindas mata kucing dan bersentuhan dengan sisi trotoar saat parkir.

4. Mengemudi agresif
Melakukan start yang terlalu responsif dan rem mendadak hingga selip bisa membuat tapak terkikis tidak rata. Begitu pula ketika sedang menikung.

5. Parkir terlalu lama
Jika memarkir mobil di garasi lebih dari 3 bulan sebaiknya digantung menggunakan jack stand (alat penyanggah) di keempat titik. Hal ini mengurangi gejala membelendung akibat berat bertumpu pada satu titik dalan jangka waktu yang lama. Atau dengan merubah titik tumpu dengan merubah posisi parkir.

6. Sesuaikan dengan load index
Setiap ban memiliki load index yang berbeda bisa dilihat di bagian samping dekat bibir pelek. Jika melebihi kapasitas bisa berakibat tapak cepat habis dan juga sisi bagian samping (sidewall) akan cepat rusak.

Begini perhitungannya, misal indeks beban 70, berarti ban tersebut mampu memikul beban maksimum 335 kg. Dikalikan keempat roda berarti total 1.340 kg. Dengan begitu bobot mobil ditambah penumpang, bagasi dan bensin tidak boleh melebihi angka tersebut.

Indeks    kg    Indeks    kg    Indeks    kg
     70    335    80        450    90        600
     71    345    81        462    91        615
     72    355    82        475    92        630
     73    365    83        487    93        650
     74    375    84        500    94        670
     75    387    85        515    95        690
     76    400    86        530    96        710
     77    412    87        545    97        730
     78    425    88        560    98        750
     79    437    89        580    99        775