Soal Mengemudi, Perempuan Bisa Lebih Jago dari Pria

Azwar Ferdian - Minggu, 19 April 2015 | 13:00 WIB

(Azwar Ferdian - )

Jakarta, Otomania - Membayangkan perempuan berkendara pasti ada anggapan mengemudi  labil, ugal-ugalan, asal belok, membingungkan pengendara di belakang, mengerem mendadak dan sebagainya.

Sesungguhnya, mungkin tingkah aneh yang terjadi pada pengendara khususnya perempuan bukan karena alasan dan kesengajaan, tapi lebih kepada faktor bawaan. Perempuan mudah terdistraksi dengan sesuatu hal, sehingga tingkat paniknya dapat menyebabkan mereka berkendara apa adanya.

"Lebih kepada faktor bawaan, mudah terdistraksi dengan kondisi, panikan, bingung, atau mungkin faktor menstruasibyang membuat emosi tidak stabil," ujar Marcell Kurniawan trainer dari The Real Driving Center (RDC), Sabtu (18/4/2015).

Lebih dari itu, Marcell mengungkapkan, perempuan sebenarnya lebih memiliki karakter lebih baik dibanding pria, punya determinasi kuat, durability, punya rencana yang panjang berkendara, namun terkadang masalah fokus dan mudah tergangg adalah masalah terbesar kaum ini.

"Jika para peremouan bisa lebih fokus, kualitas berkendara para perempuan bisa melebihi para pria. Hanya saja cukup susah untuk membuat perempuan fokus berkendara," beber Marcel.

Iwan Pranoto, selaku Manager

Communication and Event Asuransi Astra mengatakan, multitasking adalah kemampuan bawaan perempuan, hanya saja hal tersebut tidak baik digunakan dalam berkendara.

"Mengemudi itu full time job
, bukan part time job , itu yang harus dipahami perempuan, tidak bisa menyetir dilakukan setengah-setengah tapi harus maksimal, karena bukan hanya merugikan diri sendiri tapi pengendara lain," tandas Iwan kepada Otomania.

Banyak perempuan, tambah Iwan, berkendara sambil make up, gosip di telepon, menyanyi sambil bergoyang,  pake sepatu, pasang kalung, dan sebagainya. Ini yang harus dihindari saat berkendara.