Jakarta, Otomania - Membayangkan perempuan berkendara pasti ada anggapan mengemudi labil, ugal-ugalan, asal belok, membingungkan pengendara di belakang, mengerem mendadak dan sebagainya.
Sesungguhnya, mungkin tingkah aneh yang terjadi pada pengendara khususnya perempuan bukan karena alasan dan kesengajaan, tapi lebih kepada faktor bawaan. Perempuan mudah terdistraksi dengan sesuatu hal, sehingga tingkat paniknya dapat menyebabkan mereka berkendara apa adanya.
"Lebih kepada faktor bawaan, mudah terdistraksi dengan kondisi, panikan, bingung, atau mungkin faktor menstruasibyang membuat emosi tidak stabil," ujar Marcell Kurniawan trainer dari The Real Driving Center (RDC), Sabtu (18/4/2015).
Lebih dari itu, Marcell mengungkapkan, perempuan sebenarnya lebih memiliki karakter lebih baik dibanding pria, punya determinasi kuat, durability, punya rencana yang panjang berkendara, namun terkadang masalah fokus dan mudah tergangg adalah masalah terbesar kaum ini.
"Jika para peremouan bisa lebih fokus, kualitas berkendara para perempuan bisa melebihi para pria. Hanya saja cukup susah untuk membuat perempuan fokus berkendara," beber Marcel.
Iwan Pranoto, selaku Manager
"Mengemudi itu full time job
Banyak perempuan, tambah Iwan, berkendara sambil make up, gosip di telepon, menyanyi sambil bergoyang, pake sepatu, pasang kalung, dan sebagainya. Ini yang harus dihindari saat berkendara.