Dr Harshad Velankar bersama tim menemukan bakteri dari koran lama—disebut TU-103—yang bisa mengubah kertas koran menjadi butanol. Fungsinya bisa jadi bahan bakar untuk menggerakkan mesin, termasuk mobil. Bakteri ini pertama kali ditemukan pada kotoran binatang yang secara organik berubah menjadi butanol dengan cara khusus.
Dengan bantuan oksigen, bakteri tersebut bersatu dengan material selulosa organik pada kertas, lalu menjadi bahan bakar. Dengan mengubah material selulosa organik menjadi bio-butanol, ilmuwan di universitas tersebut memprediksi, pada masa depan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil akan berkurang.
Keuntungan lain, bio-butanol bisa langsung terbakar habis, yang artinya jauh mengurangi emisi. Mengonversi koran menjadi bio-butanol juga secara drastis akan mengurangi sampai jutaan ton koran. Artinya, sangat sanggup mencukupi kebutuhan bahan bakar penduduk dunia.
Terlebih, bio-butanol bisa digunakan pada mobil tanpa harus melakukan adaptasi karena bisa terbakar mirip dengan pembakaran bensin. Inilah bahan bakar alternatif yang hampir mendekati bensin.