Sebuah studi menyebutkan bahwa kepuasan pelanggan yang membawa kendaraan mereka untuk servis setelah pukul 12 siang mencapai rata-rata 774 (dari 1.000 poin). Bandingkan dengan yang datang pukul 10 pagi, indeks kepuasan rata-ratanya hanya 764 poin.
Masalahnya, banyak orang yang menyervis mobil sebelum pukul 10 pagi yaitu lebih dari sepertiga (sekitar 38 persen). Sementara yang servis di siang hari di atas pukul 12 siang hanya 15 persen dari jumlah pelanggan yang melakukan servis.
”Sebagian besar pelanggan di Indonesia membawa kendaraan mereka untuk servis di pagi hari. Ini membuat sumber daya yang dimiliki dealer menjadi lebih sibuk pada waktu puncak di pagi hari,” ujar Rajeev Nair, Direktur J D Power Asia Pasifik dalam rilisnya.
SibukDitambahkan Nair, ketika area servis sibuk, semua membutuhkan waktu lebih lama. Mulai dari mencari tempat parkir, waktu tunggu untuk dilayani oleh konsultan layanan, pembuatan formulir kerja, sampai pemindahan kendaraan ke anjungan servis.
”Ini semua turut berpengaruh terhadap rendahnya tingkat kepuasan,” imbuh Nair.
J D Power menyarankan agar dealer lebih baik mengelola sumber daya di periode kepadatan puncak, atau menganjurkan pelanggannya berkunjung di luar periode kepadatan puncak. Hal tersebut diyakini ikut berpengaruh terhadap meningkatnya kepuasan.
Lebih jauh, pembuat mobil juga dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan waktu operasional bisnis guna menyesuaikan volume servis yang terus bertumbuh seiring dengan kapasitas.