Jakarta, Otomania - Oli untuk melumasi gir atau sering disebut oli gardan biasanya kurang diperhatikan. Bahkan pemilik skutik jarang mengetahuinya. Padahal, perannya sangat penting, terutama memperhalus kinerja gir transmisi dan gardan ketika menggerakkan roda belakang.
Seperti jenis sepeda motor lain, tipe matik juga punya girboks meski tak serumit jenis bebek atau sport dengan transmisi manual. Letaknya di bagian belakang, bersebelahan dengan as roda dan sejajar dengan puli. Tentu, bagian ini butuh perawatan dengan cara mengganti oli secara rutin.
”Usia pemakaian oli gardan rata-rata 8.000 km. Lewat atau hampir mencapai angka itu, sebaiknya ganti. Jika tidak, suara kasar akan muncul di bagian belakang sepeda motor. Lama-lama gir gardan aus,” ujar Muhammad Robiansyah, Mekanik AHASS Bintang Motor, Jakarta Timur.
Ditambahkan Robi, jika benar-benar rusak, untuk mencari pengganti lebih rumit jika dibandingkan dengan komponen lain. ”Pasti inden dan mahal. Satu set bisa lebih Rp 1 juta. Karena barangnya tidak dibuat secara lokal,” imbuh Robi.
Waspada air
Ada hal lain yang patut diwaspadai terhadap gardan. Banyak orang tidak menyadari, setelah menerjang banjir, kemungkinan air masuk ke bagian gardan sangat besar. Apalagi bagi yang sudah pernah membuka ban belakang yang macet dan harus membuka bagian gir.
Jika hal ini terjadi, oli gardan akan berubah warna menjadi seperti kopi susu, sama seperti pelumas mesin yang pernah terendam banjir. Saran Robi, setelah menerjang banjir, sebaiknya cek oli gardan ke bengkel.
”Kalau pun harus ganti, biayanya tidak mahal. Harga oli gardan rata-rata Rp 12.000 - 15.000. Tidak banyak butuhnya, cukup 120 ml,” jelas Robi. Untuk jasa kisaran Rp 40.000-an. Harga tersebut termasuk membersihkan atau mengganti v-belt.