Jakarta, Otomania – Pada kondisi cuaca yang tak menentu saat ini, rantai menjadi salah satu komponen motor yang mudah mengalami gangguan. Kondisinya terkadang basah dan seketika kering membuat rantai menjadi kendur. Belum lagi ada partikel-partikel kecil seperti kotoran yang menempel baik di rantai atai gir. Jika dibiarkan, bunyi rantai akan berisik dan potensi putus cukup besar. Tentunya hal tersebut akan membahayaan pengguna dan orang lain di jalan.
“Perawatan dan pengecekan rantai, sering diabaikan pemilik motor. Menurut mereka selama belum putus, berarti rantai masih baik-baik saja,” kata Yanu Suprapto, kepala mekanik AHASS Pulo Gebang, Kamis (9/4/2015).
Yanu kemudian memberikan beberapa tips merawat rantai motor. Pertama, gunakan pelumas rantai (chainlube), selain dapat membersihkan kotoran pada rantai, juga bisa melumasi rantai hingga celah mata rantai. Kedua, lakukan penyetelan jika saat dikendarai rantai berbunyi karena kendur, dan pastikan disetel oleh yang ahli. Ketiga, jangan gunakan oli bekas atau gemuk, karena dapat mengundang kotoran semakin menempel pada rantai.
Namun, tambah Yanu, untuk motor skutik, yang tidak menggunakan rantai, v-belt harus segera diganti jika ada tanda-tanda motor bergetar saat dinyalakan atau dikendarai. “Usia rantai dan v-belt tergantung dari intensitas pemakaian, umumnya sekitar 8-10 bulan,” tambah Yanu.
Sebagai tambahan informasi, harga satu set rantai untuk jenis motor bebek antara Rp 150.000 – 200.000, motor sport seperti Tiger, CBR dan Versa berkisar Rp 250.000 – 1,4 juta, dan satu set v-belt skutik Rp 200.000, termasuk ongkos pemasangan di bengkel resmi Honda.