Melalui teknologi baru tersebut bisa menambah aerodinamis kendaraan, khususnya model sport, untuk meniadakan kaca belakang sehingga atap bisa lebih landai. Teknologi ini siap disematkan pada mobil 2015, rencana awal dipasarkan lewat dealer resmi di Jepang sebagai peranti opsional.
Pilar C
Beberapa kesulitan yang biasanya dialami pengemudi saat memantau kondisi belakang kendaraan yakni pandangan terhalang jok tengah, penumpang, dan pilar C. Pengamatan juga mungkin terganggu bila ukuran kaca belakang terlalu kecil (mobil sport atau kupe dengan atap belakang lebih rendah), permukaan kaca ditutupi embun, debu, ataupun terhalang cuaca, serta silau karena bias sinar matahari atau lampu belakang kendaraan lain.
Andy Palmer, Chief Planning Officer & Executive Vice President NMC, menjelaskan, kamera yang diletakkan di bagian belakang mobil berguna untuk memperbaiki visibilitas pengendara. Kinerja fitur ini meminimalisasi blindspot karenamenghasilkan pandangan lebih luas dan tidak dipengaruhi kondisi kabin.
“Tidak peduli seberapa tinggi penumpang di belakang atau bagaimana kondisi jalan. Smart Rearview Mirrormenawarkan kesempatan desain baru buat model yang akan datang, sebab menghasilkan altenatif pandangan lebih besar dibanding kaca belakang,” ujar Palmer dalam keterangan resminya di Newspress, pekan lalu.
Balap
Palmer juga mengklaim bahwa inovasi ini bisa menciptakan bentuk mobil baru yang bisa memengaruhi aerodinamis. Teknologi tersebut akan digunakan pertama kali di mobil balap 24 jam Le Mans, ZEOD RC, serta beberapa mobil racikan Nismo.
Shoichi Miryatani, President Nismo, menjelaskan, fungsi teknologi seperti ini sangat dibutuhkan, terutama untuk rekayasa desain. Ia mengatakan, Nissan bisa segera masuk ke level motorsport baru.