Beberapa waktu lalu Yamaha memberikan kesempatan kepada beberapa media untuk mencicipidi Karting Circuit Sentul, Bogor. Meski tak terlalu detail namun ada beberapa hal yang bisa diyulas hasil percobaan sesaat.
Karakter
Posisi duduk masih kental aura motor bebek, mirip dengan model sepeda motor sejenis lainnya. Beda dengan Satria FU yang punya setang dengan posisi agak di bawah, membuat pengendara seperti menunggangi sepeda motor balap. Kendati demikian, posisi duduk MX King ini justru menjadi kelebihan.
Jarak jok ke tanah 780mm, cukup untuk pengendara di bertinggi badan di atas 170 cm. Tentu, posisi ini ideal jika dipakai jalan jauh atau riding sehari-hari. Meski dilihat tampak gambot, namun setelah diajak meliuk-liuk sepeda motor ini sangat lincah dan ringan berkat sasis baru.
Suspensi depan-belakang menopang bobot pengendara dan sepeda motor dengan baik, terutama saat diajak sedikit ”rebah” untuk melibas tikungan. Perubahan ukuran ban (70/90-17 depan dan 120/70-17 belakang) memberikan efek lebih mencengkram saat menikung namun tetap lincah.
Performa
Kemampuan berakselerasi hasil olahan mesin bertenaga 15,1 tk dan torsi 13,8 Nm ini sangat baik. Yamaha Indonesia memberi gambaran, bahwa MX King punya final gear lebih banyak satu mata alias 14-44 jika dibandingkan V-ixion baru dengan 14-43.
Untuk akselerasi awal tergolong baik. Namun saat digeber di putaran atas, karakter tak segalak putaran bawah. Apalagi, eksplorasi tidak maksimal karena trek lurus yang sangat terbatas. Sebagai gambaran, Yamaha memberikan data bahwa kecepatan maksimal mencapai 117 kpj, dengan putaran mesin yang dibatasi hingga 10.000 rpm.
Kesimpulan
MX King masih mengedepankan sisi ergonomis berkendara, serta pengendalian khas Yamaha yang mumpuni. Penggunaan mesin sangat pas dengan karakter sepeda motor bebek sport, membuatnya jadi mantap dikendarai.
Soal tenaga dan kecepatan, KompasOtomotif akan membahas dalam artikel selanjutnya.