Hasil Survei : Lebih Baik Kehilangan Mobil Daripada Ponsel

Aris F Harvenda - Rabu, 1 April 2015 | 11:04 WIB

(Aris F Harvenda - )

Cambridge, Otomania - Zipcar, lembaga "Car Sharing" dari Cambridge, Amerika Serikat melakukan study kepada beberapa generasi muda dan menghasilkan kesimpulan menarik. Sebelumnya, study hanya menitik-beratkan, turunnya animo anak muda memiliki mobil.  

Survei tersebut melibatkan 1.009 orang dewasa, berusia 18 tahun ke atas, termasuk 955 pengemudi berlinsensi. Tujuannya untuk mengetahui tren demografi warga Amerika Serikat saat ini.

Pilih ponsel

Zipcar menyimpulkan, 40 persen
millennial atau Gen Y, generasi yang lahir sejak awal 1980 -2000an, lebih memilih kehilangan mobil ketimbang telepon seluler (ponsel). Mereka juga menilai, kehilangan akses ke komputer, laptop atau televisi adalah tragedi.

Hasil studi di atas kontras dengan16 persen orang berusia 35 tahu ke atas berpendapat, kehilangan ponselnya lebih sulit diterima. Pasalnya, mereka kehilangan akses untuk hal-hal lain. Tapi, lebih dari 40 persen berusia 35 tahun ke atas, mengatakan kehilangan mobil harus dihindari. Hanya seperempat Gen Y sepakat kalau mobil lebih penting ketimbang ponsel. 

Generasi muda ini juga menyatakan, kedekatan dengan ponsel dan piranti lain membuat mereka semakin jauh dari keinginan mengemudi. Zipcar terus melakukan penelitian mengenai tingkah laku anak muda sejak 2010, setelah meluncurkan program sewa mobil per jam.

Mahal

Hasil survei ini juga membuktikan teori beberapa ahli terhadap generasi muda masa kini yang menghadapi tunggakan biaya pendidikan yang mahal dan lowongan kerja yang semakin sempit. Alhasil, mereka beranggapan mobil terlalu mahal untuk dimiliki dan juga belum waktunya!

Total 53 persen Gen Y mengatakan, biaya kepemilikan mobil, termasuk asuransi, bensin, parkir, dan biaya lainnya sulit dipenuhi. Jumlah ini kontras dibandingkan dengan 35 persen generasi lebih tua mengatakan hal sama.

Rata-rata harga mobil baru yang dipasarkan di AS pada Desember 2013 lalu berkisar 33.000 dollar AS ( Rp 401,9 juta) dan ini sulit dicapai anak muda.