Ragam Alasan Lebih Memilih Mobil Bekas

Aris F Harvenda - Senin, 23 Maret 2015 | 15:53 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania - Turunnya daya beli mobil baru di Indonesia ternyata tidak berimbas langsung pada penjualan mobil bekas. Sebab, konsumen saat ini sedang memilih bersikap melihat dan menunggu pada situasi saat ini.

Manajer Senior Pemasaran WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, penjualan mobil bekas di awal 2015 masih standar. Artinya, tidak terlalu terpengaruh dengan penurunan penjualan mobil baru.

"Kecenderungan konsumen sekarang memilih wait and see. Situasinya memang sedang berat, jadi orang pilih untuk menahan lebih dulu. Tapi sebenarnya penjualan mobil bekas itu masih stabil," jelas Herjanto saat dihubungi KompasOtomotif, Kamis (12/3/2015).

DP dan cicilan

Herjanto melanjutkan, konsumen mobil bekas itu bisa dikatakan punya karakter sendiri. Kebanyakan dari mereka membeli mobil baru itu tergantung besarnya uang muka dan cicilan. Makin murah uang mukanya, maka makin tinggi penjualan.

"Misalnya begini, membeli Avanza atau Xenia, cukup dengan membayar DP Rp 25 juta dan cicilan Rp 2 juta per bulan, itu sudah cukup bagi para konsumen mobil bekas. Jadi mereka membeli mobil bekas itu karena besaran DP dan cicilan," lanjut Herjanto.

Perang diskon yang kadang diumbar para produsen mobil juga tidak terlalu berpengaruh pada penjualan mobil bekas. Pasalnya, konsumen dalam membeli barang sudah disesuaikan denga kebutuhan serta dana yang mereka miliki.