Hal tersebut disampaikan CEO Daimler Dieter Zetsche, seperti dilansir Auto News Europe (6/2/2015). Diprediksi dalam beberapa tahun ke depan, pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi di Silicon Valley telah tumbuh bersama dan saling bergantung. Oleh sebab itu mobil di masa depan membutuhkan peranti lunak terbaik dan sensor. Ada indikasi pergeseran pasokan komponen di antara pabrikan otomotif dengan perusahaan pemasok sebelumnya.
Meskipun Google sudah memamerkan mobil otonomos tahun lalu, Zetsche menilai kalau perusahaan AS itu sepertinya hanya ingin menunjukan dan memahami seperti apa mobil itu digunakan. Bukannya, ada keinginan untuk menjadi pabrikan itu sendiri.
"Google akan senang untuk bisa terlibat, saya tidak berfikir kalau tujuan utama mereka adalah membuat kendaraan," beber Zetsche. Ia juga menambahkan kalau Google tengah mempelajari rumah, kantor, dan mobil sebagai tempat di mana orang biasa menghabiskan waktu dalam hidupnya.
"Kita harus mengerti itu, dan kemudian mencari peran kami, ke bagian mana mereka mau masuk, pada bagian mana kami lebih bergantung, untuk memperlebar jarak dengan pesaing," beber Zetsche.