Ada lampu hijau di ujung kiri atas panel Mio M3 125. Lampu indikator tersebut akan menyala saat sepeda motor dikendarai dengan metode irit bahan bakar. Artinya, pengendara dituntut untuk mencari putaran mesin yang pas demi konsumsi bahan bakar yang irit.
Untuk memberikan pengalaman itu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengajak beberapa jurnalis untuk lebih mengeksplor indikator eco tersebut dalam Fun Eco Riding City Tour. Ada 12 wartawan otomotif diminta mengendarai Mio M3 berkeliling Jakarta.
Start dari Yamaha DDS Jakarta Cempaka Putih, rombongan bergerak sejauh 52 km lewat Kemayoran, Ahmad Yani, Gatot Soebroto, Pasar Minggu, Lenteng Agung, dan berakhir di Universitas Pancasila, salah satu spot diselenggarakannya kegiatan Mio M3 Challenge Mesin Nyala Nonstop 30 hari.
Dari hasil uji coba, KompasOtomotif merasa sangat terbantu untuk mencapai konsumsi bahan bakar irit. Lampu hijau akan menyala saat putaran mesin berada di kisaran bawah-menengah. Kecepatan rata-rata lampu menyala antara 20-70 kpj.
Agar tetap menyala, pengendaraan dituntut sehalus mungkin. Sebisa mungkin handle gas tidak diputar spontan. Dengan begitu saja, Mio M3 125 dengan mesin Blue Core suduh cukup agresif untuk pengendaraan dalam kota.
Mohammad Masykur, Asisten GM Pemasaran YIMM, mengatakan bahwa agenda ini bukan hanya melihat indikasi keiritan semata, melainkan ada fungsi lain, yaitu sebagai pengingat bahwa Eco Riding juga berarti berkendara nyaman dan aman, dan pastinya bisa menyenangkan.
"Terbukti dengan berkendara secara eco riding mengikuti eco indicator, pengendara tidak ugal-ugalan di jalan dan mengutamakan keamanan dan kenyamanan antarsesama pengguna jalan," tukas Masykur.