Kompetitor Mirage rata-rata menggunakan mesin 1.5 L dan tentunya menjadikan persaingan terasa cukup sengit. Pasalnya kapasitas mesin Mirage hanya 1.2L. Tetapi pada hasilnya, Mirage yang dikemudikan Subhan Aksa bersama co-driver Hade Mboi mampu mengalahkan pesaing dengan catatan waktu tercepat yakni, 13 menit 50 detik, sekaligus merebut gelar juara.
Modifikasi
Subhan menjelaskan, modifikasi dilakukan sewajarnya agar layak ngebut di lintasan reli. Ia menggunakan basis terendah Mirage dan menjadi satu-satunya tipe transmisi manual 5-percepatan yang dijual KTB.
Semua ubahan digarap sesuai regulasi kelas N-15, artinya tidak boleh ada penggantian mesin dan transmisi. Faktor keselamatan menjadi hal utama, Mirage reli punya rollcage, jok balap, dan sabuk pengaman lima titik. Segala perangkat yang tidak diperlukan untuk balap disingkirkan, hasilnya bobot 1.280 kg bisa dipangkas banyak.
Selain itu FBRT juga mengubah rem parkir menjadi tipe hidrolis dan mengganti pelek serta ban sesuai kondisi lintasan.
Rahasia ubahan Mirage ada pada suspensi, menggunakan merek premium MCA Suspension dari Australia. Subhan mengungkapkan total biaya perubahan Mirage tidak sampai Rp 50 juta, tapi sebagian besar dihabiskan buat suspensi.
“Kalau dulu orang beli mobil mahal buat reli tapi modifikasinya murah, saya mobilnya murah tapi modifikasinya mahal. Saya pernah pakai MCA untuk Mitsubishi Evo 9,” kata Ubang, panggilan akrab Subhan, di Bandung, Kamis (22/1/2015).
Menurut Ubang, hasil modifikasi Mirage membuat karakter mengemudi jadi lebih menyenangkan. Ia mengaku sangat menikmati berada di balik kemudi Mirage reli saat balapan. “Saya nyetirnya enjoy, di lintasan lurus bisa masuk gigi empat kecepatan sampai 160 kpj. Aerodinamis sudah bagus dan torsi mesinnya memang sudah ada,” papar Ubang.
2015
Pengembangan buat Mirage reli belum berhenti. Di kompetisi yang bakal bergulir 2015 Ubang mengungkapkan Mirage akan bertanding di kelas N-12 yang dibuat khusus buat mobil-mobil bermesin 1.2L. Di kelas ini Mirage akan dikemudikan pemula non seeded, sementara Ubang akan tetap bertanding di N-15.
“Kami masih mencari setelan kaki-kaki yang pas,” tutup Ubang.