Penjelasan Ghozali, salah satu pedagang motor bekas di kawasan Jakarta Timur, menuturkan ada beberapa cara yang bisa dipakai menjadi panduan. ”Agak sulit sebenarnya, karena pemilik sudah pasti akan membereskannya dulu. Tapi ada beberapa trik yang bisa dipakai,” kata Ghozali.
1. Perhatikan sambungan-sambungan dek, atau plastik pada bodi. Saat dibuka atau dipisah, jika di sela-selanya terdapat warna cokelat atau bekas endapan tanah, dipastikan sepeda motor sudah pernah ”kedinginan” karena banjir.
2. Saat bodi dibuka, beberapa komponen di dalam biasanya masih banyak endapan pasir. Mulai dari ikatan kabel-kabel, soket, sampai komponen kecil yang luput dari pembersihan. ”Biasanya ada aja yang kurang teliti ngebersihinnya. Kita sebagai pembeli harus lebih teliti lagi,” tutur Ghozali.
3. Cek tombol-tombol. Jika seret dan banyak pasir saat dibuka, dipastikan pernah terendam sampai bagian atas.
4. Suara mesin. Saat dinyalakan dan suara yang timbul cukup kasar, patut dicurigai terkena imbas banjir, atau pernah kemasukan air dan memengaruhi kinerja pelumas. Kalau pun bukan karena banjir, suara mesin kasar ini juga sudah mencirikan bahwa sepeda motor bekas kurang perawatan dan tidak layak dibeli.
5. Buka boks CVT untuk skutik. Jika banyak komponen yang berpasir dan berkarat, tandanya sering terendam air. Langkah lanjutan, buka bagian gardan. Sepeda motor yang terendam banjir biasanya pelumas di bagian ini sudah berubah warna, umumnya seperti warna kopi susu.