Pahami Akibat Malas Cuci Mobil di Musim Hujan

Aris F Harvenda - Selasa, 3 Maret 2015 | 13:39 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania - Hujan masih kerap hadir, di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan di Jabodetabek guyuran hujan dengan itensitas lebat menjadi hal rutin. Kondisi tersebut mengharuskan pengguna kendaraan lebih rajin merawat mobil.

Paling rentan terkena dampak adalah bodi karena sering tertimpa air hujan. Perawatan yang kurang baik membuat kandungan air hujan berpotensi merusak bodi secara perlahan.

Pergantian cuaca secara bergantian antara panas dan hujan yang kerap terjadi menjadi penyebab munculnya jamur. Apalagi saat mobil terkena panas sinar matahari sehabis kehujanan, dan mobil tidak dibersihkan. Bekas bercak air yang menempel kemudian mengering di bodi atau kaca lambat laun akan menjadi jamur.

"Hampir sebagian besar air hujan itu ada pasir dan kotorannya. Kalau sudah sampai bercak, makin susah dihilangkan," ujar Aldy, penggawa SAS Bodyworks, kepada KompasOtomotif, beberapa waktu lalu.

Sebenarnya, cukup mudah menghilangkan kotoran pada bodi mobil, hanya perlu cuci dengan air bersih dan keringkan dengan plas chamois setiap kehujanan. Cara ini relatif minim biaya. Namun, jika malas, maka cukup kunjungi tempat pencucian mobil.

“Setiap habis terkena hujan, langsung kita cuci. Tidak apa-apa rugi dikit tiap hari nongkrong di cuci steam, tapi mobil awet. Kalau mau irit, ya cuci sendiri,” tukas Aldy.

Kaca film

Selain bodi, masalah jamur juga mengancam kaca mobil. “Jika terkena air hujan, jamur cepat sekali timbul. Selain itu akan timbul korosi/karat di pinggiran kaca film. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk langsung dibersihkan,” ungkap Christopher Sebastian, Direktur PT Makko Raya Gemilang, distributor kaca film 02.

Pemilihan kaca film yang tepat saat musim hujan juga perlu dilakukan. Menurut Christopher, teknologi two way vision bisa membantu visual pengendara saat keluar kala hujan atau malam hari.